Blue Ocean Strategy* /
strategi kolam biru merupakan sebuah buku yang membahas strategi bisnis yang
ditulis oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne, pertama kali dipublikasikan pada
tahun 2005. Buku ini mengilustrasikan cara-cara meraih keuntungan serta
pertumbuhan usaha yang tinggi dengan cara menciptakan permintaan dengan
memanfaatkan pasar yang belum atau bahkan tidak dilirik oleh kompetitor,
daripada berhadapan langsung dengan kompetitor lain untuk sejumlah konsumen
yang sama.
Dalam Blue Ocean Strategy, perusahaan
dapat menurunkan biaya produksi diiringi dengan peningkatan nilai produk,
sehingga menimbulkan inovasi nilai yang menguntungkan bagi perusahaan maupun
pelanggan. Perusahaan yang menerapkan strategi ini dapat meningkatkan
keuntungan dengan cara menjadi pemimpin pasar dan penentu harga pasar dari
produk yang dihasilkan.
Moto utama dari blue ocean strategy dalam
menghadapi persaingan bisnis adalah “Jangan bersaing dengan para pesaing, tapi
jadikan kompetisi itu sendiri tidak relevan. Pengertian blue ocean akan lebih
jelas sebagai berikut.
Kim dan Maubourgne membedakan medan persaingan
menjadi red ocean dan blue ocean .
Kondisi pertama adalah medan persaingan yang
disesaki para pebisnis yang memiliki kesamaan karakteristik dan fitur dalam
usaha mereka memenangi persaingan. Di Indonesia, kasus perang mie instant
antara Indomie (Indofood) dan Mie Sedap Wings Group) yang menjurus iklan yang
tidak sehat adalah salah satu contoh yang bisa disamakan dengan red ocean .
Menurut kedua penulis, red ocean adalah medan yang berdarah karena untuk bisa
menyalip pesaing, setiap produsen akan berusaha jor-joran harga, memberikan
fitur-fitur tambahan yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan konsumen, dan
lain-lain strategi kontra-produktif yang malah memperbesar cost dalam berbisnis
tanpa mampu memaksimalkan output berupa growth, revenues, dan profit .
Kim dan Maubourgne tidak menafikan red ocean
sebagai fakta dominan dalam dunia bisnis. Hanya saja, untuk lebih bisa meraih
laba dan kesempatan pertumbuhan yang baru, sebuah bisnis atau perusahaan perlu
pula membuat blue ocean , yang diartikan sebagai medan bisnis baru yang bisa
diciptakan sebuah perusahaan melalui apa yang disebut value innovation . Jika
sebuah perusahaan berhasil menciptakan blue ocean , maka ia pasti akan tumbuh
pesat karena hanya ia sendirilah yang bermain dalam pasar baru itu tanpa
kehadiran pesaing. Kata kompetisi menjadi sama sekali tidak relevan.
Blue ocean strategy bukanlah sekadar wacana
teoretis, melainkan sesuatu yang sudah banyak dipraktikkan, sadar tidak sadar,
oleh berbagai pelaku bisnis.
Lalu apa itu sejatinya blue ocean strategy? Apa
saja contoh konkrit perusahaan yang telah menerapkannnya? Dan tahapan apa saja
yang mesti dilakoni guna menjalankannya dengan berhasil? Kita akan berikhtiar
menjawab semua pertanyaan ini sembari menikmati kopi hangat di Senin pagi yang
cerah.
Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan
sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran fitur produk yang
inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur produk ini biasanya
juga berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah ada di pasar.
Dengan cara seperti diatas, blue ocean mendorong
pelakunya untuk memasuki sebuah arena pasar baru yang potensial, dan yang
selama ini “dilupakan” oleh para pesaing. Hal ini tentu berbeda dengan red
ocean, dimana semua kompetitor memberikan tawaran fitur produk yang seragam,
sama, dan semua saling memperebutkan pasar yang juga sama. Alhasil, yang acap
terjadi adalah pertarungan yang berdarah-darah, lantaran arena persaingan
diperebutkan oleh para pemain yang menawarkan keseragaman produk dan
pendekatan.
Contoh yang paling fenomenal dari dari kisah blue
ocean ini misalnya dapat dilihat pada kisah keberhasilan Yamaha dengan skutik
Mio-nya. Dulu sebelum motor jenis ini muncul, pasar sepeda motor didominasi
oleh jenis konvensional dengan Honda sebagai penguasanya.
Melalui skutik Mio, Yamaha mengintroduksi motor
dengan fitur yang berbeda secara radikal dengan produk yang selama ini ada di
pasaran. Ia juga segera membidik segmen pasar baru (new market segment) yakni
para pelanggan perempuan (female bikers). Dengan pendekatan blue ocean ini,
saat itu praktis Yamaha berenang dalam arena pasar baru, yang tidak ada players
lain didalamnya. Dengan mudah Yamaha memimpin pasar baru itu, dan itu terus
bertahan hingga kini. Keberhasilan ini memang fenomenal, sebab melalui Mio-lah,
Yamaha kemudian pelan-pelan merangsek singgasana yang sudah puluhan tahun
digenggam sang jawara, Honda.
Contoh blue ocean strategy yang juga legendaris
adalah drama kemenangan produk iPod dari Apple yang merebut habis pasar musik
digital. Produk iPod ini sungguh inovatif, dan sama sekali berbeda dengan
produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player yang dikuasai oleh
Sony. Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari iPod, selain kemudahan
penggunaannya. Dengan segera iPod menguasai pasar baru musik digital, dan jauh
meninggalkan Sony yang terpuruk dalam debu keterpurukan dan luka kekalahan.
Contoh lain blue ocean strategy yang tak kalah
dramatis tentu saja adalah kisah mendiang mbah Surip dengan lagu Tak
Gendong-nya. Ketika arena musik tanah air didominasi oleh musik pop yang
mendayu-dayu, ia hadir menawarkan produk dengan fitur yang secara radikal
berbeda dengan yang selama ini ada di pasaran : sepotong lagu reggae yang
jenaka dalam balutan gaya bohemian. Plus selarik tagline yang amat brilian : I
love you full. Dengan segera ia menjelma menjadi ikon baru, menciptakan new
market space, dan dalam arena ini ia dengan mudah menaklukkan pasar.
Kisah Yamaha Mio, iPod, dan mbah Surip adalah
sepenggal kisah tentang bagaimana konsep blue ocean strategy dibentangkan dalam
kenyataan. Semua kisah ini selalu diawali dengan kejelian melihat potensi pasar
yang selama ini diabaikan oleh para kompetitor. Dan kemudian semuanya segera
disertai dengan tawaran produk dengan fitur yang unik, inovatif dan berbeda
(different) dengan yang selama ini ada di pasar.
Melalui cara itulah, para pelaku blue ocean
strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market
demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau mungkin
lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan para pesaingnya dalam
rintihan kekalahan. Mio melesat jauh meninggalkan Honda Beat. iPod membuat produk
audio Sony tergeletak sekarat dalam ambang kehancuran. Dan nama mbah Surip
tiba-tiba melambung, sebelum akhirnya benar-benar melesat menembus langit tujuh
bidadari.
Strategi blue ocean tak pelak merupakan salah
satu siasat yang barangkali mesti dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak
terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. Sebab dengan inilah, mereka
kemudian bisa terus menciptakan produk inovatif yang akan digemari para
pelanggannya. Dengan cara ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh
hati dengan beragam produk yang ditawarkan; dan kemudian secara serentak
berseru “We love your products full !”
0 comments:
Post a Comment